Jumat, 05 November 2010
Raditya Dika, dan hal absurd lainnya
Label:
Links MP
Rabu, 03 November 2010
HEE AH LEE - an exceptional pianist
Hee Ah Lee seorang pianist yang luar biasa. Dengan keterbatasan yang dimiliki, dia mampu menunjukkan sesuatu yang luar biasa. Sebagai seorang dengan keterbatasan secara fisik dan mental, lobster claw syndrome dan kakinya hanya sebatas lutut, serta down syndrome, dia justru menunjukkan keluarbiasaannya.
Label:
Video MP
Selasa, 02 November 2010
Nisa mufti: Childish vs Kedewasaan
Label:
Links MP
Dewi Rieka Poenya Euy
http://dedew80.multiply.com/
MP ini milik pengarang AKD the Series. Salah satu pengarang favoritku *semoga mba Dew ga baca. hihihi. Ceritanya ringan, seru,lucu.
Label:
Links MP
winter sonata - my memory
Label:
Video MP
Seperti Menggenggam Pasir
Tanpa mengetahui tujuan yang hendak dicapai, tanpa tahu arah yang mana yang kita tuju, masihkah kita tetap bersemangat dan melakuakn segala sesuatunya dengan maksimal.
Sering kita mendengar nasihat “gantunglah cita-citamu setinggi langit”. Saya tahu, ini merupakan motivasi, agar kita punya cita-cita. Tak ada yang salah dengan nasihat tersebut. Namun, kita adalah manusia, puaskah dengan apa yang sudah diraih? Ketika satu-satu cita-cita yang kita gantung di langit tercapai, puaskah kita? Kemudian ada cita-cita lain di langit yng lain, bukankah di atas langit masih ada langit? Hehehehe
Sekali lagi, saya tidak menyalahkan mempunyai cita-cita yang tinggi, cita-cita yang tak hanya satu,namun satu yang saya khawatirkan, bagimana jika semua itu tak lagi menjadi sebuah motivasi, tak lagi menjadi sebuah semangat, namun menjadikan kita sebagai sosok yang ambisius. Ingin meraih ini dan itu, melakukan segala cara untuk meraih ini dan itu.
Apa yang salah dengan sosok ambisius? Saya menggambarkan *versi ambisius menurut saya, ambisius, memiliki banyak target dan harapan, mungkin tak banyak masalah jika itu hanya melibatkan dirinya, namun jika dalam mencapai satu harapan itu melibatkan banyak orang? menjadi sosok perfeksionis dan idealis.
Saya pikir semakin banyak yang ingin kita capai semakin erat kita genggam, semakin kita berusaha, semakin kita menggebu-gebu. Lalu seperti menggenggam pasir, semakin banyak yang ingin kita ambil, semakin erat yang ingin kita ambil, justru hanya sedikit yang kita dapat.
Lagi dan lagi saya memandang ini dari sudut pandang saya. Idealis itu tidak masalah asal kita masih bisa menggunakan logika dan nalar *mengutip dari pernyataan seorang teman. Kadang kita “terjebak” dengan cita-cita dan harapan yang terlalu muluk, terlalu banyak, yang tanpa sadar menjadikan kita menjadi sosok yang ambisius.
KHM. No.4,Selasa, 02 Nopember 2010
05:14:30
Label:
Blog MP
Langganan:
Postingan (Atom)