Senin, 24 Juni 2013

Tulisan Aduhai

Kali ini saya mau cerita tentang tulisan masa kini yang lagi ngetren. Apa itu? yup tulisan alay. Tulisan alay itu yang bagaimana ? Pernah lihat dan baca kombinasi antara angka, huruf, tanda baca yang tidak tepat? Yaaa semacam "4ko3 cH!nt4 5 qMuH", bloggers bisa baca? Hihihiii...

Saya pribadi pernah mengalami masa itu, walaupun engga se"kreatif" itu di jaman SMA sampai awal kuliah, yaa sekitar 7-8 tahun yang lalu. Memang, kalau kata Raditya Dika (kalau tidak salah), ada masa anak-anak, masa puber, masa dewasa, nah antara masa puber dan masa dewasa itu ada masa alay. Dari tulisan yang mungkin bakal bikin arkeolog jauh lebih pusing untuk memecahkan tulisan alay daripada tulisan zaman pra sejarah, sampai gayanya dari logat, dandanan sampai kelakuan.

Kenapa saya pengen bahas ini? Saya korban #halah. Beberapa waktu yang lalu sekitar bulan November 2012, waktu itu saya sedang mencari alamat fotografer untuk pernikahan saya, kebetulan alamatnya dekat dengan rumah teman lama saya ini. Jujur dari awal smsan saya sempat pusing baca smsnya yang penuh singkatan yang tidak saya mengerti. Sampai ada satu bagian yang sempat bikin kaget, kurang lebih teman saya nulis begini " ...tRz Qm tNy aJ 5 oRg, pSt kNaL koQ"... beneran itu seumuran sama saya dan gaya tulisan begitu, dan saya langsung balas "kenapa mesti nanya sampai 5 orang dulu?". Dan saya baru tahu kalau "5" itu maksudnya "sama".

Ya ampuuuun.... ya gimana saya lagi riweuh dengan persiapan pernikahan dan disodori tulisan nan aduhai ya saya gagal paham dengan sukses. Habis itu saya minta teman saya, kalau sms minimal dengan saya tolong banget jangan pakai tulisan aduhai. Hihihiiii...

Nah, ini tuh kejadian lagi, saya kan ikut grup di FB alias facebook, dari grup tentang masak memasak sampai tentang ASI, suka geli sekaligus kesel ada aja yang nanya pakai bahasa yang tidak sesuai EYD, yang memang engga separah tulisan aduhai ini, tapi sukses juga bikin orang gagal paham, alhasil sering tidak dijawab atau dijawab dengan teguran. Yaa gimana ya... saya penasaran aja sama pencetus tulisan-tulisan itu.

Oke sekian curhatan saya tentang tulisan alay nan aduhai ini. Hiks, engga nyaman ngeblog pakai hp. :(

Rumah Dahlia, Senin 24 Juni 2013
07.25

Jumat, 21 Juni 2013

Sinetron oh Sinetron

Lamo nian awak tak ngeblog....

Rasanya nyalain laptop itu udah kayak disuruh lari pas bulan Ramadhan #lebay, hihihii... lewat telepon pintar? Emmm... itu dia penyakit yang susah obatnya, M.A.L.E.S. susyeeeh ngeditnya.

Kali ini saya mau cerita, ceritanya saya lagi kesel, acara tv makin penuh dengan sinetron yang udah males banget buat ditonton. Dari yang tiap engga tayang ada iklannya "sorry guys hari ini sinetron kita engga tayang... bla bla bla", diih rasanya mah malah pengen sujud syukur karena engga tayang. Sinetron udah makin nipu, dari yang bangun tidur make up kayak mau ke kondangan sampai orang mau ketabrak mobil bukan lari malah ngliatin mobilnya sambil teriak "Aaaaa".

Dan ngomong-ngomong soal adegan sinetron yang engga masuk akal, saya inget sesuatu. Jadi beberapa hari yang lalu karena sesuatu hal, seumur-umur ini yang namanya saya "nyicipin" nginep rumah sakit dan diinfus. Entah kenapa saya langsung inget adegan di sinetron pas infus saya dicabut ketika sudah diijinin pulang. Kenapa?

Itu suster nyabut jarum pelan aja saya kesakitan, dan seperti biasa kasa yang buat nutup bekas jarum dikulit disuruh nahan dulu bia darah engga keluar. Nah, saya jadi inget, lumayan sering di adegan sinetron itu pasti ada di rumah sakitnya, terus ada pasien kabur dengan nyabut infus gitu aja dan lari, itu apa engga sakit dan darahnya mancur-mancur eh muncrat coba.

Hihihihiii.... ya begitulah sinetron Indonesia...

Rumah Dahlia, Jum'at  21 Juni 2013
02:52

Minggu, 02 Juni 2013

Makaroni Kukus

Udah beberapa hari pengen makaroni, sebenarnya pengen makaroni panggang. Apa daya oven tak ada, yasutralah... chef keren itu menurut saya, yang bisa masak enak dengan sanpras seadanya :p

Selain tragedi engga punya oven, tragedi berikutnya adalah loyang saya ternyata ga muat masuk dandang, eeeerrrghh.... bisa sih masuk tapi ga nempel di saringannya itu, alhasil biar ga kena uap sornya saya akali pake serbet ngukusnya.

Oh ya resep ini saya comot dari hasil tanya profesor Google.

Yuukk masak...

Bahan:
100 gram makaroni, rebus
4 lembar roti tawar tanpa kulit, potong kecil-kecil
200 ml susu cair
2 butir telur, kocok
50 ml susu cair
1/2 sdt garam
1/4 sdt lada
75 gram keju parut
3 sosis, potong sesuai selera

Cara:
1. Rendam roti tawar dengan 200ml susu cair, aduk-aduk sampai roti tawarnya hancur. Masukan irisan sosis, garam, lada, dan keju. Aduk sampai rata.
2. Campur telur dengan 50ml susu cair, aduk rata, dan masukan ke adonan no.1 tadi, aduk rata.
3. Siapkan loyang, olesi margarin, dan taburi tepung terigu tipis-tipis di setiap sisinya agar nanti tidak lengket.
4. Susun makaroni yang sudah direbus dibagian bawah loyang, kemudian tuang adonan, paling atas makaroni lagi. (Susunanya: makaroni, adonan, makaroni).
5. Kukus +/- 45-50 menit.

Selamat mencoba... semoga bermanfaat :)

Oh ya selain sosis bisa ditambah atau diganti dengan jamur kancing atau pun sayuran seperti jagung, wortel.

Senin, 27 Mei 2013

(Belum) Ibu Ibu (Sudah) Doyan Nulis : (belum) Emak-emak (juga boleh jadi) Blogger




Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan. 

Waaahh... engga kerasa udah nyampe  minggu terakhir aja nih. Oke, di minggu terakhir sesuai tema yaitu komunitas ideal, saya akan berbagi tentang salah dua komunitas dimana saya ikut. Walapun jujur nih, selama hampir setahun ini, eh lebih deng ya, saya lebih banyak jadi silent reader, tapi jujur saya seneng mampir-mampir.

Sesuai di bio saya, yang tertulis “ Love writing, reading...”, nah di komunitas ini didukung banget, banyak buku-buku keren yang menginspirasi saya dan engga lupa tulisan-tulisan kerennya juga dong.

Lagi dan lagi, nama si empunya Anak Kos Dodol, Mbak Dewi Rieka,  yang paling berjasa deh buat saya di bidang tulis menulis, coret mencoret, dan baca baca ini. Awalnya karena saya tinggal Semarang, walaupun kemudian saya hijrah ke hutan beton alias ke ibukota, mbak Dewi ngajak saya gabung di komunitas ini, yaitu komunitas Ibu Ibu Doyan Nulis alias IIDN. Waktu itu sempat nolak, lha piye? Aku kan waktu itu masih gadis remaja nan cetar membahana*eh ntar disambit Syahrini, masih gadis yang cantik ceria charming *ditimpuk lagi. Saya pikir itu kumpulan para penulis yang emang udah Ibu-ibu *wuuu disorakin angota IIDN, ternyata calon Ibu (InsyaAllah) alias masih gadis pun (waktu itu) juga boleh gabung. 

Awalnya saya gabung di Ibu Ibu Doyan Nulis Semarang karena memang sang kepala suku, Mbak Rieka yang ngajak saya gabung di situ, ternyata pas saya searching di facebook  ternyata ada induknya, yaitu Ibu Ibu Doyan Nulis, awalnya saya pikir ini hanya komunitas para penulis dan calon penulis yang di Semarang, gabung jugalah saya di sana.

Di Ibu Ibu Doyan Nulis (IIDN) ini banyak banget kegiatan, mulai dari kopdar terus sharing ilmu soal dunia kepenulisan, seperti yang terakhir dilakukan di Ibu Ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang ini, sekalian pas ultahnya IIDN ada jumpa fans sama Mbak Dian Kristiani, eh hahaha ga deng berbagi ilmu plus  ngerayain ultah IIDN kalau engga salah. Sayang seribu sayang, belum pernah sekalipun saya ikut acaranya IIDN ini. Sumpah aslinya siriiiiiiiikk pake banget, lha gimana pas saya di Semarang belum ada dan sekarang acara yang diadain IIDN Semarang ini adaaaa ajaa... Aaaaa bawa lagi dakuw ke Semarang Mak Dew...

Nah, kalau yang di IIDN Jakarta ini, saya sempat ketemu beberapa penulis itu juga cuma sekali pas tahun kemarin, hiihihihii. Jadi waktu itu dalam rangka merayakan hari Kartini, majalah Kartini bikin undian yang beruntung bisa dapat mengikuti acaranya yaitu tentang cara menulis di rubrik Gado-gado Femina (eh bener kan ya?). Di acara itu saya sempat ketemu mbak Fita Cakra, Mbak Haya,Mbak Wylvera,  trus siapa lagi ya?? Aduh lupa, abis minder. Soalnya banyak yang ikut acara itu adalah penulis-penulis yang udah pecah telor, alias udah menghasilkan buku, lha saya? Penulis blog galau yang nulis aja jarang lebih sering galaunya daripada nulisnya. 

Di grup IIDN ini , saya jadi sering mampir ke rumah para anggota alias blogwalking, hiburan banget lho kalau liat tulisan teman-teman ini, duuh apalagi kalau udah ada yang promosi bukunya mau terbit. Aaaaaaa... saya kapan ya?
 
Nah, selain Ibu Ibu Doyan Nulis belum lama ini  saya juga gabung di KEB alias Kumpulan Emak-emak Blogger. Duuh kenapa ya kalau engga Ibu ya Emak, Perempuan Charming gitu ya sekali-sekali, hihiihiiihi. Hampir sama dengan IIDN, cuma di sini fokusnya di blog. 

Waaaaa... makin terkagum-kagum deh dengan the emaks ini, blognya bagus-bagus, banyak lomba juga, kayak belum lama ini ada Srikandi Blogger. 

Seneng ya, kalau kita suka sesuatu, terus ada temennya, ngumpul dan saling berbagi info, slaing menginspirasi itu. Dengan bergabung di dua komunitas ini, saya jadi tambah semangat buat nulis, buat terus berlatih, agar suatu bisa seperti beliau-beliau ini. Semangaaat ^^

Rumah Dahlia, Senin 27 Mei 2013
18:55

Minggu, 26 Mei 2013

Hampa Terasa Hidupku Tanpa Dirimu


Tulisan ini diikutkan pada 
8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh.

Whoaaaaa.... Minggu ini super duper busy bikin saya baru bisa posting di jam-jam terakhir menjelang penutupan. Ide-ide berkeliaran, tapi terkalahkan dengan seabrek kerjaan rumah yang engga beres-beres *lirik rumput di halaman yang masih melambai-lambai.

Oke, let’s go, mari kita berandai-andai, sesuai tema minggu ini, seandainya saya engga ngeblog. Hal pertama yang terbayang di kepala saya adalah betapa stres dan kacaunya hidup saya, sekarang ngeblog aja masih sering banget stres kok #eh. Kenapa kenapa kenapa?

Ya gimana, namanya hidup itu kan pasti punya lika-liku, dari masalah nilai ujian jeblok, ngadepin  sidang Tugas Akhir, dosen yang kiler, penggalauan kawula muda dari jatuh cinta, di php-in (pemberi harapan palsu), putus cinta, suka duka jadi bawahan di kantor sampai kisah haru biru dengan para sahabat hingga kisah pernikahan pasti butuh media buat menyalurkan. Nah, kalau cerita person to person ya kali kalau yang diceritain nanggepinnya positif lha kalau dibilang drama queen ada ratu show, gimana?

Belum lagi saya bukan termasuk orang yang pandai ngobrol soal perasaan, lebih asoy kalau ditulis, hiihiihii, lha tapi masa saya mau nulis berlembar-lembar terus saya sodorin ke orang-orang dan bilang “baca nih baca nih ”.  Hihihii, bisa-bisa malah jadi bungkus tempe itu kertas-kertas tulisan saya.

Ahhh gelapnya dunia, mungkin itu juga  yang saya rasakan, ini yang terjadi saat saya  tahu salah satu lapak ngeblog saya, Multiply alias MP , tiba-tiba mengumumkan mau tutup warung akhir tahun lalu padahal saya lagi seneng-senengnya curcol, saya heboh back-up in dan  milih lapak yang baru yang udah kayak nyari jodoh aja, akhirnya pindah ke blogspot, itu juga gara-gara si neng ke sini, aku kan engga bisa jauh sama eneng. #heh!

Tapi beneran, ada masa-masa dimana kita pengen didenger atau kita pengen berbagi perasaan tanpa pengen diketahui oleh orang yang dikenal, karena buat saya gini, misal teman udah kenal saya di dunia nyata, tahu kebiasaan dan karakter saya sehari-hari, melihat saya selalu heboh dan ketawa ketiwi  lalu kemudian saya nulis yang menurut teman saya lebay bombay dan langsung dikomen “lebay”. Ini pernah saya alami, ya gimana, kan seperti yang tadi saya bilang hidup penuh liku-liku, ada suka ada duka *ihh itu perasaan lirik lagu dangdut deh. Itu kenapa, awal-awal saya bikin blog, saya menutupi identitas saya, awalnya saya nulis itu di note facebook, dan ternyata tidak semua bisa menerima segala coretan saya, ya gimana saya merasa hanya dengan menulis saya bebas mengekspresikan perasaan saya, trus engga mungkin juga saya ngedumelin bos-bos di kantor lewat note di facebook sementara ada orang-orang kantor yang jadi temen saya di facebook, bisa kena pecat tidak hormat.

Sampai akhirnya saya dikenalin MP alias multiply sama Mbak Dewi Rieka, pas saya lagi sedih disuruh nulis, nulis dan nulis. Dan dampaknya jauh lebih positif lho saya nulis di blog MP daripada di note facebook. Karena basicnya MP itu blog plus socmed (Social media), saya jadi kenal beberapa mper (sebutan untuk pengguna MP), ketika curhat lewat tulisan saya dapat saran yang menurut saya netral, kenapa? Karena ya para pembaca ini melihat masalah yang saya hadapi dari tulisan yang saya bikin, karena misal nih saya nulis di note facebook, saya rasa orang akan  memberi saran karena tahu gimana saya atau malah tahu masalah yang saya hadapi tapi versi mereka. Membantu? Kadang-kadang aja, paling mentok yang diberi predikat ratu curcol.

Belum lagi, dengan nulis di blog secara tidak langsung saya jadi belajar nulis, tempat latihan gratis kan? Eh ada lagi nih manfaat baru, maklum yah sebagai istri yang masih newbie, namanya resep itu pasti butuh, gampang sih bisa browsing tapi kalau engga nemu atau engga sesuai yang kita mau? Nah kalau di blog bisa kan kalau ada yang engga jelas bisa nanya sama empunya resep *senggol Mommynya Kiko (Kirei dan Aiko).

Pokoknya kalau ditanya seandainya kamu ga ngeblog gimana? Jawabannya mati gaya atau lirik  lagunya Ari Lasso, hampa terasa hidupku tanpa dirimu.  Hihihii

Rumah Dahlia, Minggu 26 Mei 2013
07:12



Hampa Terasa Hidupku Tanpa Dirimu



Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh.

Whoaaaaa.... Minggu ini super duper busy bikin saya baru bisa posting di jam-jam terakhir menjelang penutupan. Ide-ide berkeliaran, tapi terkalahkan dengan seabrek kerjaan rumah yang engga beres-beres *lirik rumput di halaman yang masih melambai-lambai.

Oke, let’s go, mari kita berandai-andai, sesuai tema minggu ini, seandainya saya engga ngeblog. Hal pertama yang terbayang di kepala saya adalah betapa stres dan kacaunya hidup saya, sekarang ngeblog aja masih sering banget stres kok #eh. Kenapa kenapa kenapa?

Ya gimana, namanya hidup itu kan pasti punya lika-liku, dari masalah nilai ujian jeblok, ngadepin  sidang Tugas Akhir, dosen yang kiler, penggalauan kawula muda dari jatuh cinta, di php-in (pemberi harapan palsu), putus cinta, suka duka jadi bawahan di kantor sampai kisah haru biru dengan para sahabat hingga kisah pernikahan pasti butuh media buat menyalurkan. Nah, kalau cerita person to person ya kali kalau yang diceritain nanggepinnya positif lha kalau dibilang drama queen ada ratu show, gimana?

Belum lagi saya bukan termasuk orang yang pandai ngobrol soal perasaan, lebih asoy kalau ditulis, hiihiihii, lha tapi masa saya mau nulis berlembar-lembar terus saya sodorin ke orang-orang dan bilang “baca nih baca nih ”.  Hihihii, bisa-bisa malah jadi bungkus tempe itu kertas-kertas tulisan saya.

Ahhh gelapnya dunia, mungkin itu juga  yang saya rasakan, ini yang terjadi saat saya  tahu salah satu lapak ngeblog saya, Multiply alias MP , tiba-tiba mengumumkan mau tutup warung akhir tahun lalu padahal saya lagi seneng-senengnya curcol, saya heboh back-up in dan  milih lapak yang baru yang udah kayak nyari jodoh aja, akhirnya pindah ke blogspot, itu juga gara-gara si neng ke sini, aku kan engga bisa jauh sama eneng. #heh!

Tapi beneran, ada masa-masa dimana kita pengen didenger atau kita pengen berbagi perasaan tanpa pengen diketahui oleh orang yang dikenal, karena buat saya gini, misal teman udah kenal saya di dunia nyata, tahu kebiasaan dan karakter saya sehari-hari, melihat saya selalu heboh dan ketawa ketiwi  lalu kemudian saya nulis yang menurut teman saya lebay bombay dan langsung dikomen “lebay”. Ini pernah saya alami, ya gimana, kan seperti yang tadi saya bilang hidup penuh liku-liku, ada suka ada duka *ihh itu perasaan lirik lagu dangdut deh. Itu kenapa, awal-awal saya bikin blog, saya menutupi identitas saya, awalnya saya nulis itu di note facebook, dan ternyata tidak semua bisa menerima segala coretan saya, ya gimana saya merasa hanya dengan menulis saya bebas mengekspresikan perasaan saya, trus engga mungkin juga saya ngedumelin bos-bos di kantor lewat note di facebook sementara ada orang-orang kantor yang jadi temen saya di facebook, bisa kena pecat tidak hormat.

Sampai akhirnya saya dikenalin MP alias multiply sama Mbak Dewi Rieka, pas saya lagi sedih disuruh nulis, nulis dan nulis. Dan dampaknya jauh lebih positif lho saya nulis di blog MP daripada di note facebook. Karena basicnya MP itu blog plus socmed (Social media), saya jadi kenal beberapa mper (sebutan untuk pengguna MP), ketika curhat lewat tulisan saya dapat saran yang menurut saya netral, kenapa? Karena ya para pembaca ini melihat masalah yang saya hadapi dari tulisan yang saya bikin, karena misal nih saya nulis di note facebook, saya rasa orang akan  memberi saran karena tahu gimana saya atau malah tahu masalah yang saya hadapi tapi versi mereka. Membantu? Kadang-kadang aja, paling mentok yang diberi predikat ratu curcol.

Belum lagi, dengan nulis di blog secara tidak langsung saya jadi belajar nulis, tempat latihan gratis kan? Eh ada lagi nih manfaat baru, maklum yah sebagai istri yang masih newbie, namanya resep itu pasti butuh, gampang sih bisa browsing tapi kalau engga nemu atau engga sesuai yang kita mau? Nah kalau di blog bisa kan kalau ada yang engga jelas bisa nanya sama empunya resep *senggol Mommynya Kiko (Kirei dan Aiko).

Pokoknya kalau ditanya seandainya kamu ga ngeblog gimana? Jawabannya mati gaya atau lirik  lagunya Ari Lasso, hampa terasa hidupku tanpa dirimu.  Hihihii

Rumah Dahlia, Minggu 26 Mei 2013
07:12



Jumat, 17 Mei 2013

Sup Seafood Telur Puyuh

Asliiii... ini saya bikin cuma belum sempat jeprat jepret udah dimakan. Engga apa-apalah, artinya kan berart enak. Hahaha..

Bahan:
1 buah sosis ayam iris bulat
1 buah sosis sapi iris menyerong
3 buah bakso ikan
3 buah bakso cumi
7 telur puyuh
udang
Sawi Hijau
Daun bawang diiris halus
Air

Bumbu:
3 buah bawang putih, ulek sampai halus
3/4 bawang bombay besar
1 sendok makan mentega
2 buah kaldu blok 
garam secukupnya
gula secukupnya

Cara:
1. Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum dan udang, masukan air, tunggu sampai mendidih
2. Masukan gula, garam ,kaldu blok, aduk-aduk.
3. Masukan semua bahan kecuali sawi dan daun bawang.
4. Jika sudah mulai matang masukan sawi dan daun bawang, tandanya matang sosis dan kawan-kawan mulai mengembang. 
5. Selesai... hihiiihii...

Maaf yaa engga ada fotonya... udah masuk di perut :p

 

Ndoroayu's Zone Template by Ipietoon Cute Blog Design