“nangis aja kalau pengen nangis, jangan lo tahan, gue tau lo mungkin ga mau cerita tapi bukan berarti lo ga boleh nangis ”
Runtuhlah pertahanan saya, meskipun tak berurai air mata, setitik air mata itu akhirnya meluncur dari sudut mata saya.
“gue tau lo cuma pengen dimengerti, bukan dinasehatin, apalagi dihakimi, ga ada yang salah dengan menangis”
Tapi saya tak lagi bisa menangis. Dan itu menyesakkan dada.
Saya tak bisa mengurai masalah yang saya hadapi, setiap saya mencoba menulis, tak sampai setengah saya tak sanggup lagi “bercerita”, ketika saya berusaha bercerita, hanya akan ada cibiran, tertawa, bahkan akan dihakimi.
Lalu.. saya harus bagaimana?
Menghabiskan waktu dengan berjalan tak tentu arah, diam di bawah guyuran hujan, duduk di bawah shower sampai menggigil?
Mungkin hanya itu yang bisa saya lakukan.
“ ketika lo cuma diketawain karena masalah yang lo hadapi, ketika lo dihakimi, jangan dengar mereka, karena mereka ga tau yang lo rasain, mereka cuma tau lo dari luarnya, mereka memposisikan mereka ketika menghadapi masalah itu, bukan memposisikan lo ketika menghadapi masalah itu”
*untuk seorang kawan, terimakasih
GS LT4, 17 MAret 2011
12:32:43
klo sekiranya omongan orang itu mengganggu jelas omongan itu ga perlu digubris sama sekali nin
BalasHapussayangnya..aku termasuk apa-apa dimasukkan ke hati >.
BalasHapusklo gitu keluarin di kamar klo ga ada sapa2 tonjok2 apa atau nggigit2 apa, diekspresikan lah
BalasHapushihihhiii...serem ihh...tapi boleh lah dicoba...mau jadi korban buat kelinci yang ditonjok2 *kayak nene dalam sinchan
BalasHapushehe sini ke jogja dulu :P
BalasHapusgratis deh nonjoknya