Jakarta sudah lama sengsara, oleh kebiasaan lama yang tak pernah berubah
Gubernur datang dan pergi, menyisakan watak kota yang tak pernah melayani
Jakarta butuh gubernur yang berpikir radikal, bukan yang doyan akal-akalan
Tanpa perubahan sudut pandang, kita hanya akan mendengar kembali klise usang
Silat kata yang menyihir banjir menjadi genangan, menyebut macet sebagai padat,
Memuji mall sebagai kemajuan, menelantarkan fasilitas publik sebagai pemborosan
Dalam riuh rendah janji manis, mari perlakukan mereka dengan sikap kritis
Menguji program yang paling realistis, menakar rekam jejak tanpa bumbu dramatis
Memilih calon yang berani bersikap benar, bukan sekedar yang paling mungkin menang
By Mata Najwa
Rabu, 25 April 2012
pantesan bagus... dari Mata Najwa toh...
BalasHapuskirain tulisanmu, tumben kok intelek bener~
...
*dikeplak cintah
banyak istilah politis ngunu, yayang afhien~
BalasHapus*kasih eskrim cokelat
perutku sakit akhir-akhir ini... puncaknya tadi pagi diare..gara2 keseringan nyoklat...
BalasHapusngejus aja dulu... tanpa susu lho ya~
BalasHapuslebih sehat :9
sudah saatnya ibukota pindah
BalasHapuske kalimantan!
haha
di jakarta ya ^ ^
BalasHapus