Selasa, 02 Desember 2014

Pilihan

Sekali lagi tentang memilih lingkungan, tentang memilih orang-orang di sekitar kita.

Rasa sedih dan kehilangan selalu ada saat mengingat Aisha yang in shaa Allah telah bahagia di surga, tapi saya tak akan terpuruk, hidup harus terus berjalan, saya harus jadi ibu yang kuat untuk anak-anak saya, saya yakin Aisha pun tak akan suka melihat ibunya terpuruk.

Kebangkitan saya tak lepas dari suami dan keluarga, dan pastinya lingkungan saya. Teman-teman saya, yang tanpa mereka sadari sudah memberikan suntikan semangat yang luar biasa.

Lingkungan agama yang membawa dampak luar biasa untuk saya, untuk selalu berprasangka baik pada Allah, meskipun pernah ada yang mencibir saya karena kepergian Aisha, tapi saya selalu berusaha lebih percaya pada kalimat "Allah sayang kamu, itulah kenapa Allah mengujimu". Ini pilihan bagaimana saya menyikapinya.

Kadang saya kesal melihat orang-orang yang diberi amanah, tapi saya melihat dengan sudut pandang saya mereka tak amanah. Banyak berita bayi dibuang, atau  kadang melihat di grup tentang peduli ASI, masiiii banyaaaak sekali yang memberi sufor memberi bubur bayi instan atau bahkan MPASI dini, rasanya ingin saya ambil bayi-bayi itu. Tapi sekali lagi, itu sudut pandang saya. Saya akan berusaha melihat dari sudut pandang lain, inilah cara Allah mengajarkan saya, jangan sampai saya seperti itu, Allah sedang meminta saya belajar lebih lagi agar kelak saya tak goyah dengan prinsip no sufor, no instan, no MPASI dini. Ini pilihan, bagaimana saya harus bersikap kelak.

Bersama orang-orang yang menebarkan energi positif akan membawa kita menjadi positif, berulang kali saya leave group dari ODOJ 23, berulang kali pula saya masuk. Labil. Ya, tapi kini saya berusaha kuat, ala bisa karena biasa, ala bisa karena dipaksa. Awalnya memang berat, rasanya terpaksa, tapi jujur banyak energi positif saat saya futur, saat iman  sedang turun, saat rasanya memegang Al quran berat, ada pejuang-pejuang di sana yang membuat saya malu, malu lupa bersyukur. Ada seorang ibu muda dengan bayi hitungan hari tapi masih konsisten dengan tarjimnya, ada seorang single parent berangkat subuh pulang petang menyetir sendiri kendaraannya, ada ibu dengan 3 anak yang masih balita tanpa ART tiap shubuh sudah kholas, ada yang kerja 24 jam karena menjadi tenaga kesehatan masih sempat tilawah, meski harus menunda tidurnya. Ma shaa Allah, betapa malunya saya. Ini pilihan, mengikuti ego atau bertahan dengan mereka.

Inilah hidup, banyak pilihan di depan kita.

Tuntun hambaMu ini selalu ya Allah, dekatkanlah dengan orang-orang yang bisa membawa hamba menuju kebaikan.

Rainbow House, Selasa 2 Desember 2014
10:48

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ndoroayu's Zone Template by Ipietoon Cute Blog Design