Selasa, 10 Februari 2015

Surat untuk Bidadari #22

Assalamu'alaykum kakak Aisha..

Walaupun ibu pernah bilang, jika suatu hari nanti ibu engga nulis lagi Surat untuk Bidadari bukan berarti ibu melupakan kakak tapi rasanya kayak ada yang kurang aja kalau ibu engga nulis. Apa ibu belum move on? No no... ibu udah menerima kok sayang. Yaa... kalau kadang-kadang dan bisa dibilang hampir ga pernah nangis-nangis lagi kecuali saat ke makam kakak misal, atau ingat kakak, ataau liat foto anak-anak temen ayah ibu yang seumuran sama kakak. Itupun jarang udah sangaaat jarang ibu nangis karena ibu tahu kakak engga akan suka liat ibu sedih.

Beberapa waktu yang lalu ada seorang teman di facebook yang share tentang ini sayang,

# Hiburan Tuk Mereka Yang Mengalami ...#
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Dari Qurrah Al Mazni radhiyallahu 'anhu berkata:
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, apabila beliau duduk, maka
sekelompok sahabat duduk menemani beliau.
Dan di antara mereka itu ada seseorang yang mempunyai anak
kecil. Anak itu datang dari arah belakang bapaknya, kemudian ia
mendudukkan anaknya di hadapannya.
Kemudian Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya,
"Apakah kamu mencintainya?"
Lelaki itu menjawab, "wahai Rasulullah, aku mencintaimu karena
Allah, sebagaimana juga aku mencintainya."
Tak lama kemudian, anak itu meninggal, sehingga menyebabkan
lelaki tersebut berhalangan menghadiri halaqah (majelis)
Rasulillah karena teringat anaknya dan sedih atas kematiannya.
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam mencarinya dan bertanya,
"Kenapa aku tidak melihat si fulan?"
Para sahabat menjawab, " Wahai Rasulullah, anaknya yang
engkau lihat itu meninggal."
Maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam menemuinya dan
menanyakan kepadanya tentang anaknya. Sahabat itu
mengabarkan bahwa anaknya itu telah meninggal.
Beliau kemudian mengucapkan belasungkawa kepadanya dan
bersabda,
"Wahai fulan, MANAKAH YANG LEBIH ENGKAU SUKAI, APAKAH
ENGKAU MENGHABISKAN USIAMU DENGAN BERSENANG-SENANG
BERSAMANYA, ATAUKAH DI AKHIRAT NANTI ENGKAU MENUJU KE
SALAH SATU PINTU SURGA DI MANA IA TELAH MENUNGGUMU DI
SANA DAN MEMBUKAKANNYA UNTUKMU?"
Ia menjawab, 'Wahai Rasulullah, bahkan yang lebih kusukai ialah
ia menungguku di pintu surga kemudian membukakannya
untukku,"
Beliau bersabda, "Balasan itu untukmu."
Kemudian seorang laki-laki dari kalangan Anshar berkata, "Ya
Rasulullah, - semoga Allah menjadikanku sebagaui tebusanmu-,
apakah hal itu khusus baginya ataukah bagi kami semua?"
Beliau menjawab, "Bahkan untuk kalian semua."
*** Hadits ini disebutkan dalam buku : Panduan Praktis Hukum
Jenazah" karya Syaikh Al Albani bab Ta'ziah ***
---------------------------------------------
-------------
"Sesungguhnya di dalam surga pastilah ada sebuah pohon yang
memiliki (semacam) kantong kelenjar susu sebagaimana pada
kantong kelenjar pada sapi. Anak-anak kecil di dalam surga
mendapatkan makanan darinya..."(1)
"Putra-putra kaum muslimin (yang meninggal di waktu kecil)
berada di sebuah gunung di dalam surga. Mereka diasuh oleh
Nabi Ibrahim dan Sarah. Jika hari kiamat, mereka semua
dikembalikan orang tua mereka masing-masing" (2)
Dalam sebuah hadits yang sanad panjang,..."Kemudian malaikat
tsb berangkat bersamaku sampai aku menyaksikan anak-anak
yang sedang bermain di antara dua sungai. Aku berkata,
"Siapakah mereka?" Malaikat menjawab, " Mereka adlah anak
keturunan kaum mukminin (yang meninggal sebelum baligh) yang
diasuh oleh ayah mereka Ibrahim 'alaihis sallam.(3)
Dalam redaksi lain disebutkan ...lantas kami pergi sampai
akhirnya tiba di sebuah taman hijau. Di dalamnya ada sebuah
pohon besar. Di akarnya ada seorang laki-laki dan beberapa
anak-anak.(4)
---------------------------------------------
-----------
Mereka bahagia di sana....bacalah ini ketika kau
merindukannya...
---------------------------------------------
-----------
*Note:
Sumber : Buku Kehidupan Alam Kubur , Ibnu Rajab Al Hanbali
yang sudah ditahqiq oleh Syaikh Muhammad Al Sa'id ibn Basyuni
Zaghlu

Nah, kalimat yang hurufnya kapital itu yang semakin menguatkan ibu, karena ibu lebih memilih yang kedua, bersama kakak di surga kelak. :)

Sayang, doa ibu dan ayah selalu untukmu, semoga engkau bahagia di surga, menunggu ibu ayah dan semua yang kita cintai di surga kelak.

Giriwoyo, Selasa 10 Februari 2015
22:38

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ndoroayu's Zone Template by Ipietoon Cute Blog Design