Kecewa

Beberapa kejadian yang mengecewakan saya rangkum dalam satu bingkai cerita ini.

Ketika tetes air mata tidak mampu lagi melegakan.

Dan saya mulai berandai-andai...andai saja saya waktu itu saya tidak melepas begitu saja kesempatan saya belajar, menukarnya demi keinginan Ibu agar saya menjadi buruh atas nama rakyat. Ya...saya melakukannya demi Ibu.

Kekecewaan saya, saya tidak punya kekuatan untuk melawan kebobrokan ini, saya kesal sendiri. Ketika Perjalanan Dinas tak ubahnya plesir atau usaha menimbun uang.

Kadang saya merasa saya seolah orang yang sedang menjaga lilin, sementara mereka adalah para babi yang mengeruk harta.

Kecewa, marah, benci.

Andai oh andai... saya tidak di sini, saya ahh...menyesal saya, satu-satunya keputusan hidup yang selalu saya sesali, sampai saat ini.

Semoga...ya semoga saya segera terlepas dari lingkungan yang menurut saya tak ubahnya tempat sampah ini.

...

Kekecawaan saya pada seseorang, memang ini bukan yang pertama janji sebatas janji. But... saya selalu mencoba memaafkannya. Tanpa kabar, tanpa berita, lenyap begitu saja. Sakit memang, yasudahlah, saya kecewa. Meninggalkan saya begitu saja, tanpa kabar. Bahkan ketika saya memcoba bertanya, tanpa ada balasan. Bahkan beberapa hari setelahnya saya berusaha menyindirnya, dia pun tak peka...

Biarlah...

Saya sedang kecewa, amat sangat kecewa.

Kamar Kecil Kosku, Minggu, 6 Mei 2012
14.19