Kamis, 06 Februari 2014

Surat untuk Bidadari #3

Kabica sayang,
Hari ini hari Kamis, hari yang sama hari istimewa itu sayang. Meskipun tak seperti di awal-awal, Ibu masih berusaha kuat sayang setiap mengingat ini adalah malam Jum'at. Baru saja Ibu menemukan blog yang kisahnya mirip kita sayang, mungkin lebih beruntungnya Mom dan Pap masih diberi kesempatan untuk lebih lama dengan buah hatinya, sementara kita tidak sayang. Tidak sayang, Ibu tidak iri, setiap orang pasti punya jalannya masing-masing.

Sayang, sekali lagi, air mata Ibu bukan tanda ketidakikhlasan atas kepergian Kakak, Ibu mana yang tak sedih sayang setiap merindukan buah hatinya, belahan jiwanya, setiap kali melihat foto-fotomu sayang, ada perasaan tak percaya, karena rasanya Ibu melihatmu sedang tidur.

Meskipun Eyang dan Ayah sudah menjauhkan semua barang-barang Kakak dari Ibu, melarang Ibu menyimpan fotomu di hp atau tab agar tak bisa setiap saat membukanya, namun ingatan Ibu terhadapmu tak berubah sayang. Setiap melihat foto Ayah, melihat mata Ayah, selalu Ibu ingat mata kamu, sayang, apalagi melihat foto Ibu sendiri, seperti kata Eyang, kamu mirip Ibu, Nak. Pipi tembem mu pasti dari Ibu, bentuk dagu, bentuk hidung, hampir semua sayang.

Aisha, bidadari Ibu..
Ibu sebenarnya tak ingin dikasihanin sayang, tapi bukan berarti Ibu juga terima dengan becandaan atau hiburan yang tak pas. Berapa kali Ibu menerima ucapan kurang lebih agar segera punya adik, mereka mungkin tak tahu sayang, betapa setiap anak itu ibarat jari-jari tangan, apa bisa kita menggantikan jempol dengan telunjuk? Tidak bisa bukan? Sama sepertimu sayang, andai suatu hari nanti Allah menitipkan lagi belahan jiwa untuk Ayah dan Ibu, itu tak kan pernah menggantikanmu, sayang. TIDAK AKAN PERNAH.

Kabica, kesayangan Ibu...
Ibu kangen, semoga kelak kita semua bisa berkumpul di JannahNya ya sayang..

Kamis, 6 Februari 2014
19:07

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ndoroayu's Zone Template by Ipietoon Cute Blog Design