Diantara Dua Pilihan

Apa sih yang paling berharga saat homesick alias kangen rumah begini?? Tiket yah tiket pulang.

Setelah 2 tahun merantau di hutan beton, hal yang selalu menjadi prioritas adalah berburu tiket untuk pulang. Seperti 3 bulan yang lalu, baru usai ngambil cuti tahunan, saya udah sibuk nyari tiket promo pesawat lewat agen perjalanan yang ada di kantor. Biasa, kerjaan awal tahun, ngliatin kalender long wiken setahun ke depan.

Nah, sore kemarin...sepulang kerja biasa di kosan saya baca Majalah Panjebar Semangat, sebuah majalah Bahasa Jawa, ada artikel yang berjudul '' Enak Numpak Pesawat, Bus, Kapal apa Nyepur (1)'' atau dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan '' Enak Naik Pesawat, Bus, Kapal, apa Kereta Api (1)'' tulisan dari Bapak Dr Suprawoto, SH, M.Si, seorang SAM Komunikasi dan Informatika Bid. Budaya.

Nah, kenapa waktu itu saya berburu tiket pesawat, pertimbangannya sih, lebih cepet sampai dan artinya lebih lama di rumah. Harganya beda tipis sama naek kereta api. Namun, entahlah saya sedang merindu pada si ular besi.

Tapi ya gimana udah ada tiket pesawat, hmmmphh. Kalau diitung-itung ya, sesuai artikelnya Pak Prawoto tadi. Kalau naik pesawat, hitungan kotornya, jam 15.30 saya udah ke pool travel, jam 16.00 berangkat dari pool travel ke Bandara, kalau lancar (semoga lancar) jam 17.00 nyampai, pesawat take off jam 19.30, nyampe Jogja anggaplah jam 21:00 (keluar dari Bandara), nyampe rumah jam 23.00. 7 jam. Ya 7-8 jam.

Kalau naik kereta. Jam 18.00 keluar kosan hunting ojek. Jam 19.00 nyampe Gambir, jam 20.00 kereta berangkat. Kalau lagi lancar, jam 06.00 nyampai Stasiun (yaah walaupun di tiket jam 05.00), sampai rumah ya sekitar jam 09.00 pagi, biasanya sarapan dulu di jalan, 15 jam ya?? yaah lumayan juga ya? 2x lipatnya.

Tapi entah, saya lagi merindu kereta nampaknya. Kangen suasana kereta. Gpp lah berangkat naek pesawat. Toh pulang, dan mudik selanjutnya di bulan april naek kkereta.

Oh ya berbagi pengalaman, karena hunting tiket kereta pas lebaran tuh susehnya minta ampun. Tahun 2010, saya naik peswat dengan harga hampir. 3x lipat harga biasanya, tahun 2011, saya dapat tiket pesawat dari bulan April, temen saya dari Januari, dengan harga promo pastinya. Jadi ya seninya para perantau adalah setiap Desember, atau malah bulan-bulan sebelumnya, sudah melihat libur kapan aja untuk tahun depan.

Tadinya cuma mau cucol soal saya lagi pengen naek kereta tapi saya udah terlanjur beli tiket pesawat. Malah cerita sampai kemana-mana.

Kamar Kecil Kosku, Kamis 8 Maret 2012
03:50