Pelangi di Balik Hujan (Cont-)

Dibilang merasa lebih baik dari semalam, belum juga, tapi saya ingin melanjutkan kisah kemarin.

Teman saya ini adalah salah satu siswi yang cerdas, yang saya tahu dia selalu juara kelas dari SD, perjuangannya baru saya ketahui beberapa waktu yang lalu saat saya baca tulisannya. Dia harus bangun pagi  dan belajar, kalau tidak cubitan dari sang Ibu akan mendarat di pahanya, saat beranjak dewasa dan melanjutkan pendidikannya di salah satu PTN idaman banyak mahasiswa pun tak ada kemanjaan. Lain dengan saya, setiap dia pulang tak ada perlakuan istimewa, tapi dia merasa inilah cara agar dia kuat. Kuat menghadapi kerasnya hidup ini.

Sebagian kecil perjalanan hidupnya dia ceritakan kepada saya, pun cerita ini, dengan seijin dia, saya tulis meskipun tersamar. Awalnya saya ingin menulis kisah dia bersama mantan suaminya. Melihat perjuangan mereka, kuliah sambil bekerja sekaligus menikah. Bagaimana dia lebih memutuskan keluar dari perusahaan dia bekerja, meskipun dengan gaji yang besar, agar tetap bersama suaminya. Bagaimana dia belajar lebih giat agar mendapat beasiswa untuk gelar magisternya, agar segera menyusul suaminya di seberang negara sana. Tapi semua kandas. 

Dan saya baru mengetahuinya kemarin, entah rasanya, kok saya nyesek banget. Sedih, bahkan untuk nulis pun saya harus dihentikan oleh butiran bening yang mengalir deras dari setiap sudut mata saya. Kami seumuran, bedanya dia telah menikah 4 tahun, meskipun gagal, pengalaman hidupnya menyadarkan saya, betapa banyak di luar sana yang mempunyai masalah lebih berat dari saya. Dan tak mungkin saya ceritakan secara detail setiap jengkal permasalahanya.

Sekarang, dia sedang berjuang menyelesaikan kuliah dan bekerja, menggapai mimpi-mimpinya yang lain. Dan hanya sebaris doa untuk seorang sahabat semoga selalu tegar menghadapi setiap liku hidupnya.

Akan ada pelangi di balik hujan, kamu berhak bahagia Mey...

Sebelah Aquarium Lantai 4, Rabu 27 Maret 2013

09:17

gambar diambil dari sini